Blind Date

on Kamis, 15 Agustus 2013


Blind Date

Aku tidak mengerti dengan apa yang kualami. Perasaan seperti ini baru pertama kali kurasakan. Namun berbeda. Jika orang lain dapat menyatakan apa yang dirasakan dalam hatinya dengan mudah, diriku sendiri masih terjebak dengan satu kata yang absurd bagi diriku. Untuk mengatakannya saja sudah membuat bulu kudukku merinding.
Dari berbagai kata didunia ini, satu kata itulah yang membuat dunia ini terasa berbeda. Semua terlihat lebih indah, tak pernah ada alasan aku untuk terus menyimpulkan senyumku ini. Diantara luasnya dunia ini, berjuta ton air yang 2/3 nya mengisi bumi ini, luasnya daratan, berbagai macam budaya dan etnik, berbagai macam orang, terdapat 6 milyar orang didunia ini, namun terlihat sempit bagiku, karena semua yang kupikirkan hanya tertuju pada satu orang, dirimu.
semua yang kulakukan, yang kurasakan, kupikirkan semua tak ubahnya tertuju pada sesosok manusia yang hampir gila ku dibuatnya.
bermilyar kata di kamus bahasa apapun, aku mencarinya, mencari satu kata itu. Tetap aku tidak mengerti akan arti dari kata ‘cinta’.
Cinta dapat menghilangkan logika kita, kita dibuat bahagia namun tak jarang cinta membuat kita menangis. Jika ada sebuah penelitian mengapa dari rasa cinta itu dapat memengaruhi fungsi otak kita dan selalu bekerja sama dengan anggota tubuh kita. Terkadang ruh kita seakan diambil jika kita berada dihadapannya. Aku mencari jati diriku sendiri didepannya. Aku terlihat bukan diriku sendiri. Aku ingin tersenyum namun sungguh sulit, hanya terlihat wajah yang aku sendiri tidak bisa menggambarkannya. Anggota badanku pun sepertinya ikut merasakan akibat kata ‘cinta’ itu sendiri. Tanganku dingin, padahal cuaca pada saat itu sedang panas. Bukan hanya dingin namun ia bergetar hebat, entah karena terjadi gempa dalam hatiku sehingga menyebabkan getaran pada telapak tanganku.


0 komentar:

Posting Komentar